~SOSOK IDOLA YANG SESUNGGUHNYA~

Ada beberapa alasan kenapa ayah begitu istimewa. Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa rindu dengan ibunya. Namun bagaimana dengan ayah???

Mungkin ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari, tapi taukah kita bahwa ayahlah yang mengingatkannya untuk menelfon kita???

Mungkin ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi apakah kita tau kalau sepulangnya ayah bekerja dengan wajah lelah ia selalu menanyakan kabar kita dari ibu..

Waktu kecil……

Ibu mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia menganggap kita bisa, ia melepaskan roda bantu di sepeda kita. Saat ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka. Tapi, ayah dengan yakin menatap kita mengayuh sepeda dengan pelan karena ia tahu putri kecilnya pasti bisa dan mampu. Saat kita menangis meronta-ronta meminta boneka yang baru, ibu menatap iba. Tetapi ayah mengatakan dengan tegas “kita beli nanti, tapi tidak sekarang”. Karena ia tidak ingin kita menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu di penuhi.

Ketika kita remaja...

Kita mulai menuntut untuk keluar malam. Lalu ayah mulai bersikap tegas ketika mengatakan “tidak”. Itu untuk menjaga kita karena meskipun sudah remaja kita tetaplah putri kecilnya yang sangat berharga. Lalu kita masuk ke kamar membanting pintu. Tapi yang mengetuk pintu dan membujuk kita adalah ibu. Apakah kita tau, saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan diri. Karena dia sangat ingin mengikuti keinginan kita, tapi lagi-lagi dia harus menjaga putrinya.

Saat seorang lelaki mulai sering datang mencari, ayah akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali mengintip dan menguping saat putrinya sedang berbincang berdua diruang tamu. Apakah kita tau, kalau dia merasa cemburu. Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kita malah melanggar jam malamnya. Ia duduk diruang tamu menunggu kita pulang dengan sangat-sangat khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah, karena hal yang ditakutinya akhirnya datang…

“Putri kecilnya sudah tidak ada lagi”

Hingga tiba ayah pergi untuk mencari uang di tempat yang amat jauh dari jangkauan kita. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu. Dia ingin menangis seperti ayah yang menangis dan memeluk  erat. Tetapi dia hanya menghapus sedikit air mata disudut matanya, dan menepuk pundak kita lalu berkata “jaga diri baik-baik ya” Agar kita kuat untuk jauh darinya.

Saat kita butuh uang untuk membiayai uang semester, dan kebutuhan lainnya. Orang pertama yang mengerutkan kering adalah ayah. Ia berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain. Ketika permintaan kita bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan, dia sangat ingin mengatakan “iya nak, nanti kita beli” dan saat kata-kata yang keluar dari bibirny. Tahukah kita, bahwa ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum. Saat kita sakit dan tidak berada di dekatnya, ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata “sudah di bilang jangan minum air dingin!”. Ketahuilah bahwa saat itu ia benar-benar khawatir akan keadaan kita.

Saat tiba waktu wisuda kita sebagai seorang sarjana, Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan menepuk tangan untuk kita. Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”. Sampai saat seorang teman hidup kita datang dan meminta izin mengambil kita darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena ia tahu laki-laki itu yang nantinya akan menggantikannya. Dan saat nanti ayah melihat kita duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya, ayah pergi kebelakang panggung dan menangis, seraya berkata “tugasku telah selesai dengan baik, putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik”.

Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita dari bahaya. Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis, harus terlihat tegas bahkan saat ia ingin memanjakan kita. Ayah adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “kita bisa” dalam hal apapun.

 

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kita masih bisa merasakan kasih sayang seorang ayah hingga tugasnya selesai. Karena Ayah adalah sosok idola yang sebenarnya.

 

05 Maret 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 Fase Kehidupan Manusia

Rahasia di Balik Kelembutan Seorang Wanita